Workshop Sharing Best Practice dan Implementasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan

SMK Negeri Nusawungu mengadakan kegiatan Workshop Sharing Best Practice dan Implementasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan selama 2 hari, Jum’at – Sabtu, 18 – 19 November 2022 di Aula SMK Negeri Nusawungu. Narasumber woorkshop ini yaitu Ibu Arpillia Palupi, S.P., M.P dari SMK Negeri 1 Bangsari Temanggung. Ibu Palupi merupakan salah satu Guru Inspiratif Provinsi Jawa Tengah tahun 2020. Pesera workshop ini terdiri dari Bapak/Ibu Guru SMK Negeri Nusawungu Kelas X, XI dan XII.

Ibu Sri WIndiarti, S.Pd., M.Pd Kepala SMK Negeri Nusawungu, dalam sambutannya menyampaikan n selamat datang untuk narasumber dan selamat mengikuti bagi Bapak/Ibu Guru SMK Negeri Nusawungu. Beliau berharap Bapak / Ibu Guru SMKN Nusawungu bisa mengambil manfaat dari materi yang disampaikan oleh Narasumber. Beliau juga berharap Guru SMK Negeri Nusawungu nantinya bisa membuat best practice sendiri-sendiri dan dapat mengimplementasikan P5 dan PKK di Sekolahan sesuai dengan kemampuan dan karakter di SMK Negeri Nusawungu.

Ibu Aprillia Palupi, S.P., M.. dalam pemaparan materinya menyampaikan tentang realita dunia pendidikan saat ini, yaitu mencetak lulusan secara seragam dengan metode dan materi yang sama. Ibu Aprillia menyampaikan Sekolah Menyenangkan 0.4 sebagai solusi dalam dunia pendidikan saat ini. Sekolah menyenangkan 0.4 artinya sekolah harus mampu melakukan pengendalian etis terhadap ambisi-ambisi teknologi yang berpotensi mendistorsi nilai-nilai kemanusiaan. 0 (Nol) berarti kembali ke “titik awal” artinya mengembalikan esensi pendidikan yang paling mendasar (mengenolkan) yaitu mengeluarkan potensi yang ada pada diri anak. Dengan membentuk sisi baik dan karakter. 4 (Empat) menggambarkan bahwa kita hidup pada revolusi industri 4.0. Untuk mengingatkan kita bahwa teknologi bukan untuk dihindari tapi bagaimana kita menyiapkan manusia yang mampu mengendalikan teknologi, bukan malah dikendalikan teknologi.

Beliau juga menjelaskan tentang Profil Pelajar Pancasila, yaitu proses belajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia, dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perkembangan abad 21. Profil pelajar pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidikan dalam membangun karakter serta kompetensi perseta didik.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buka Chat
Halo👋
Ada yang bisa kami bantu?